INDRAMAYU - Perubahan iklim saat ini menjadi salah satu isu global yang tengah mendapat perhatian serius dunia, termasuk di Indonesia. Guna memberikan edukasi kepada pekerja di lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan, fungsi Health, Safety, Security, and Enviroment (HSSE) menggelar seminar lingkungan bertema “Perubahan Iklim dan Industrialisasi”.
Seminar yang merupakan rangkaian peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini, dilaksanakan di Gedung Patra Ayu Perumahan Pertamina Bumi Patra Indramayu, Kamis (11/2/2022), yang dihadiri General Manager PT KPI RU VI Balongan Diandoro Arifian, serta menghadirkan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (BPPIKHL) Haryo Pambudi, serta Putri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin Lilliana, sebagai narasumber acara.
Dalam sambutannya, General Manager PT KPI Refinery Unit VI Balongan Diandoro Arifian mengungkapkan, sebagai perusahaan energi, Pertamina tetap memiliki komitmen agar dalam proses bisnisnya tetap memperhatikan aspek lingkungan. Dikatakan Diandoro, Kilang Pertamina saat ini telah mengalami transisi menjadi Green Refinery agar dalam proses produksi BBM, bahan baku, hingga produk yang dihasilkan adalah dengan kualitas terbaik dan ramah lingkungan.
“Tentu saja untuk mengurangi CO2 emisi, kami telah melakukan Efisiensi Energi, serta melakukan penanaman pohon seperti pada Hutan Mangrove Karangsong”, Ungkap Diandoro.
Ditambahkan Diandoro, untuk mengatasi perubahan iklim yang tengah terjadi saat ini, lampu-lampu penerangan jalan di area perkantoran dan perumahan Pertamina Balongan juga telah menggunakan energi matahari, bahkan Budidaya Mangga Agrimania yang merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina RU VI juga memanfaatkan solar cell sebagai pembangkit listrik pompa air perkebunan.
Selain itu, Kilang Balongan sendiri juga merupakan salah satu Kilang Pertamina yang mampu menghasilkan produk-produk dengan standard Euro 4 hingga Euro 5 sehingga mendukung program Langit Biru yang dicanangkan pemerintah untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara melalui penggunaan BBM yang ramah lingkungan.
Pada seminar yang dimoderatori Komika Indra Frimawan tersebut, Kepala BPPIKHL wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara Haryo Pambudi memaparkan materi terkait program kampung iklim yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat melakukan aksi nyata dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Ayo kelola sampah rumah tangga kita, pisahkan sampah anorganik untuk bisa didaur ulang, dan manfaatkan sampah organik menjadi kompos”, Tutur Haryo.
Sementara itu, Putri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin Lilliana, mengkampanyekan tindakan-tindakan yang bisa mengurangi efek gas rumah kaca, diantaranya mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik dan air secukupnya, manfaatkan kendaraan umum, konsumsi makanan secukupnya, hingga penggunaan produk yang ramah lingkungan, tutupnya. (prokompim.com)
Dapatkan berita terbaru terkini dan viral 2024, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online wiralodra.info melalui platform Google News.